Senin, 07 Mei 2018

Metodologi Studi Islam


NAMA       : Retna Ayu Cahyani
NIM            : 175231145
KELAS       : Perbankan Syariah/ 2D

Tongkrongan Zaman Now
(La Moda Del Gelato)

            La Moda Del Gelato,  saat pertama dengar nama itu terasa asing di telinga saya. Jika boleh jujur memang benar saya belum pernah mendengar sebelumnya.  Jangan ketawa dan jangan bilang kudet ya guys, jika dibilang kudet sih saya memang kudet, pasalnya anak generasi milenial dimana sudah zaman now tapi saya tidak tau nama itu. Dalam benak pikiran saya itu merupakan nama suatu restoran atau kafé dari luar negeri.  Pembelajaran baru untuk saya, bawasannya nongkrong atau hangout ke tempat-tempat seperti itu agar bisa melihat perkembangan  pemuda-pemudi milenial.  Selain itu juga tidak malu lagi kan kalau suatu saat punya teman dari luar negeri yang ingin tau kuliner yang lagi hits di sekitar sini.
            Di esai saya kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya saat mengunjungi kafé yang notabenya kafé asia,  dan ini adalah pertama kalinya. Awal mula saya tidak  ada bayangan untuk pergi ke kafé untuk sekedar makan dan nongkrong. Ya maklum lah dari dulu saya tidak pernah di ajarkan hidup mewah, jadi apapun aktivitas saya biasa menggunakan dana seminim mungkin dengan dalih menghemat uang, karena  saku dari orang tua juga pas-pasan. Di mata kuliah Metodologi Studi Islam bab terakhir cukup menarik bagi saya. Isi materinya berhubungan dengan  saya  dan teman-teman banget. Coba tebak soal apa ?, pasti dalam benak pikiran kalian materi mengenai kitab, fiqh, filsafat atau apapun yang mengenai keislaman kan. Santai guys, semua itu sudah saya lalui pada semester awal.
            Bicara hal-hal atau sesuatu yang itu saya banget atau temen-temen  banget, yang pasti itu terlepas dari yang namanya materi-materi yang sifatnya memusingkan fikiran.  Sebelum dapat tugas ini, saya dan teman-teman di berikan tugas untuk membaca, meringkas dan mendiskusikan suatu materi yang berbeda, yakni mengenai tentang K-Pop. Wah, menarik sekali bukan, saya memang bukan orang pecinta k-pop tapi kebanyakan teman saya adalah k-pop lovers. Yah, walaupun saya tidak menyukai tapi saya  sedikit-sedikit tau lah soalnya saya juga lumayan sering liat drakor. Aliran nya memang berbeda dengan K-pop, jika drakor lebih suka pada pemeran drama atau aktrisnya, contoh idola saya adalah Lee min hoo dan Lee jong suk . beda dengan K-pop, untuk yang satu ini lebih pada bagian boy band atau girl band Korea.
            Bagaimana sih esai kamu ini ? apa hubungannya coba Drakror, K-pop dengan kunjungan ke kafé ? . pertanyaan bagus banget ya dari dalam lubuk hati saya sendiri hehehe.  Kalau menurut saya pribadi, ambil saja sisi positifnya , ya jelas lah sangat berhubungan coba fikir saja ya K-pop adalah fenomena hobi nge-hitz dari remaja zaman Now. Jajan di kafé atau nongkrong sendiri  juga menjadi tradisi remaja zaman now untuk mengikuti mode. Cuma perbandingannya jika gila K-pop mungkin akan mengeluarkan kocek yang lebih banyak, pasalnya mereka juga pengen membeli tiket untuk konser sang idola. Jika nongkrong di Kafé mungkin dengan uang yang beberapa ratus sudah dapat ngrumpi sama teman sepuasnya.
            Seperti referensi dari pak Dosen , saya juga akan membandingkan peminat nongky di kafé . siapa yang paling banyak mengunjungi kafé, anak-anak pelajar kah atau orang yang sudah bekerja. Seperti K-pop pun juga, bawasannya pada hasil riset menunjukan bahwa peminat k-pop adalah kaum pelajar. Saya juga pernah bertanya kepada teman saya yang gila K-pop, kata dia untuk mengisi kegabutan di kos atau karena memang suka melihat wajah-wajah cowok korea yang tampan-tampan.  Selain hubungannya karena sama-sama trend zaman now,  dampak yang terjadi juga akan sama. Contoh dampaknya adalah rendahnya sumber daya fikir manusia , karena mereka disibukan dengan hal-hal yang kurang bermanfaat , Btw nonton drakor atau nonton k-pop berjudul-judul itu menghabiskan waktu lho. Itu semua adalah sudut pandang pribadi saya, selebihnya tergantung pada pribadi masing-masing.
            Baiklah saya akan menuliskan pengalaman pertama saya masuk ke kafé Asia dengan membawa uang pas-pasan . sebelumnya saya meminta maaf karena bahasa yang saya gunakan dari awal tidak terlalu formal. Sesuai dengan judul “ Tongkrongan Zaman Now  bahasa yang akan saya gunakan lebih santai dan sedikit zaman now.  Suatu ketika pada hari Selasa sekitar dua minggu yang lalu dosen favorit saya mata kuliah Metodologi Studi Islam, nama beliau adalah Bapak Endy Saputra memberikan tugas akhir yakni untuk observasi di kafé asia dan jepang guna untuk merefleksikan dan menganalisis atau menghubung-hubungkan dengan posisi saya sebagai mahasiswa IAIN yang bernotabe islam serta prodi saya Perbankan Syariah.
            Sesuai kata dosen saya ini, setelah memberikan Tugas observasi secara kelompok  namun penyusunan tugas Individu, kami diminta untuk menabung mengumpulkan uang dalam seminggu untuk keperluan tugas ini. Saya satu grub dengan Dewi dan Putry, ada beberapa kafé Asia dan Jepang di daerah solo raya, dosen saya sudah menuliskan lalu membagikan dengan rata. Kelompok kami mendapatkan bagian La Moda Del Gelato. Sentak dan kaget ekspresi wajah kami, jujur yang saya bilang di awal, kami benar-benar tidak mengenal ini kafé apa dan letaknya dimana. Minggu itu kami masih santai, minggu kedua pada hari rabu kami melakukan observasi.
            Pada jam satu siang, putry dan dewi menghampiri saya di kos, kami bertiga berunding dan mempersiapkan beberapa pertanyaan untuk ngobrol dengan kasir jika ada kesempatan.  Di dalam perbincanga, kami coba browsing di google untuk  mengetahui daftar harga dan daftar menu yang ada di La Moda Del Gelato.  Selain itu kami juga menghitung uang kami yang pas-pasan ini. Setelah beberapa kami selesai mengobrol, lalu gas ke daerah Manahan. Ya , letaknya di dekat stadion Manahan. Dengan bermodalkan google maps kami berangkat menuju kafé tersebut. Oops, bukan hanya google maps saja sih, kami juga membawa bekal kok, bekal mental yang minder karena belum pernah masuk kafé sebelumnya.
            Di perjanan kami , alhamdulilah lancar . Hanya saja ada beberapa insiden yang membuat kami semakin lama di jalanan. Yang pertama itu macet, tidak tahu kenapa apakah ujian atau teguran pas hari itu cuacanya sangat panas dan macet juga. Butuh waktu dan niat yang tinggi untuk berangkat menerjang panas yang menyengat. Selain itu ditengah kemacetan, putry bingung baca google maps akhirnya kami berhenti di tengah jalan, dan di klakson sama kakek-kakek sambil marah-marah gak jelas. Nasib-nasib, tapi tidak apa-apa itu adalah proses, bagi saya sebuah pencapaian memang harus penuh cacian dan hinaan.  Lebay sekali ya kata-kata saya, tapi itu  juga bisa di pakai sebagai pesan moral dan semangat untuk kita semua.
            Setelah kejadian itu kami tetap meggunakan google maps walau harus mutar-mutar salah mengambil rute kami tetap lalui. Sebenarnya kawasan Stadion Manahan itu tidak terlalu jauh di wilayah kami. Setelah beberapa meniit kami akhirnya sampai di depan La moda del Gelato.  Tempat nya di kanan jalan dan penuh dengan pepohonan sehingga terkesan rindang dan sejuk, sampai kami tidak melihat tulisan besar yang terpampang di depan kafé tersebut.  Perasaan kita saat sampai di depan kafé itu senang sekali. lalu kami menyebrang jalan yang penuh dengan hiruk pikuk keramaian itu. Dari luar kafé ini terlihat sepi, bangunannya yang seperti ala-ala luar negeri menambah kesan keminderan kami. Selain kafé di La Moda Ini juga ada Boutique nya . deretan pakaian anak-anak dan dewasa ada di samping kiri café tersebut. Kami tidak tau itu masih satu pemilik dengan gelato atau beda pemilik.
            Memang realitanya seperti itu sebelum masuk dalam kafé saya pribadi mengamati bagian halaman kafé. Jadi café ini memang strategis dan memiliki  ciri khas bawasannya kawasan solo yang terpandang sangat panas di daerah Manahan ini benar-benar rindang dan temanya go green banget. Siapa yang tidak betah dan tidak suka dengan kafé yang memiliki halaman parkir luas serta rindang dan sejuk seperti ini.  La Moda Del Gelato ternyata bukan di Manahan saja, di mall Solo Square juga ada. Saat  kami masuk , kami bingung mau bagaimana antara duduk dahulu baru pesan atau pesan dulu baru duduk. Bisa di katakan hal yang memalukan  juga pasalnya waiter juga ikut mentertawakan kita. Mereka juga bertanya dengan kesan mengejek “ mbak apa belum pernah kesini sebelumnya ?”. sebal juga dengan perkataan itu, tapi mau gimana lagi kami memang belum pernah kesini atau ke kafé asia jepang sebelumnya.
            Kemudian kami di kasih tau oleh kasir bahwa kita pesan dulu lalu di bayar di tempat.  Disitu juga kami kebingungan memilih menu apa yang akan kita beli. Ya, ciri khas di sini adalah es krim gelato da ada beberapa aneka pan cake. Saya mengira ada makanan lainnya seperti nasi disini. Ya sudah karena menunya hanya seputar ice krim Gelatto, Lemon Tea dan cake kami memesan small Gelatto tiga buah dan satu buah pizza.  Harganya lumayan pas di kantong untuk standar kafé, kisaran harganya nya dari lima belas ribu sampai lima puluh ribu.  Jadi jangan takut lagi bagi yang belum masuk ke kafé bisa masuk di la moda del gelato untuk sekedar nongrong bersama teman-teman kalian.  Setelah memilih menu kami di kasih dua bill oleh kasir, kemudian kami   menuju ke barista yang mengambilkan es krim Gelato.
            Bukan seperti es krim yang ada di warung-warung itu ya guys. Tapi es krim nya ada puluhan varian rasa dari berbagai macam Negara. Saya tidak menghafalkan semua , yang saya ingat ada rasa Sere, kemangi, mint, almond , buah naga, oreo dan banyak lagi sampai saya lupa untuk menyebutkan satu persatu. Yang saya ingat  adalah yang saya beli sendiri dan yang di beli Putry dan Dewi, yakni tiga small gelato dengan satu gelatonya ada dua varian rasa.  Saya dan dewi sama ni rasa nya black sesame dan oreo kalau si Putry dia coklat dan buah naga. Setelah kami mengambil  es krimnya kemudian kami mencari tempat ternyaman untuk menikmati gelato ini.
            Ada dua lantai di La Moda Del Gelato ini, katanya temen saya panorama di atas sangat indah dan menawan akhirnya kami naik ke atas. Alhasil di atas sudah penuh pengunjung  masih tersisa di out door tapi panas sekali. kemudian kami kembali ke bawah mencari tempat duduk. Baiklah kami sudah mendapatkan tempat duduk yang nyaman dan sejuk. Saatnya saya mereview sensasi rasanya. Ya saya mulai dari rasa black sesame nya rasanya hampir sama dengan milk oreo Cuma baunya harum dan melekat di lidah, manisnya pas ada sensasi kasar-kasar di mulut tapi juga ada sensasi kelembutannya. Jujur saja jika suruh menjelaskan dengan kata-kata susah sekali walau harganya empat kali lipat lebih mahal dengan di warung tetangga tapi rasanya juga berkali-kali lipat endes nya.
            Suasana yang kekinian menambah sensasi kenikmatan gelato di café ini. Saya juga mencicipi gelato milik Putri coklat dan dragon es, biasanya jika saya menikmati es krim coklat manisnya, bikin jemu di leher tapi kali ini benar-benar smoothies dan manisnya pas.  Perpaduan buah naga yang segar tanpa menghilangkan rasa aslinya hanya saja jika saya rasakan seperti ada tambahan fermentasi buah naganya jadi agak sedikit terasa sodanya. Tapi segar sekali rasanya bikin pengen nambah dan nambah. Di tengah-tengah kita menikmati es krim gelato pesanan pizza kami datang.  Ada syukurnya kami dapet gratisan lemon tea, sontak kami berebut lemon tea untuk minum , karena itu minuman kesukaan kita bertiga waktu nungkrong di angkringan.
            Menu utama atau main course sudah datang , saatnya saya mencicipi dan mereview bagaimana rasanya. Kalau es krim gelato bisa saya bandingkan dengan es krim warung tetangga. Yang pizza ini saya tidak membandingkan atau mereview lebih jauh pasalnya baru kali ini juga saya makan pizza. Stop jangan ketawa dan mengejekku, memang  begitu kebenarannya. Sebelum pizza saya akan mereview rasa lemon tea nya , nah ini bisa saya bandingkan dengan toko sebelah . lemon nya terasa banget segar namun kalau menurut saya rasanya kurang manis, ya tergantung masing-masing sih tapi kalau untuk pecinta manis , kurasa ini kurang manis. Kemudian pizza, Satu gigitan terasa lembut di mulut  lumer juga maizena dan kejunya, ada topping daging yang saya sendiri tidak tau itu daging  sapi , kambing   atau babi. Yang jelas saya sudah membaca do’a sebelum makan yang  insyaallah akan menjadi halal.
            Sekarang saya akan mengupas keterkaitan dengan materi referensi. Ya memang benar peminat kafe lebih banyak orang-orang yang belum bekerja atau pelajar. Di situ saya menemukan hampir semua pelajar Sekolah menengah atas. Mahasiswa juga ada sebagian saja. Lalu juga ada ibu dan anak yang mungkin habis menjemput pulang sekolah, mampir untuk menikmati  es krim gelato. Pandangan saya sebagai mahasiswa islam. Tidak ada keterkaitan dengan sistem keimanan di dalam jiwa hanya saja berkaitan dengan moral jangan sampai kita bertindak menuruti gengsi dengan menghamburkan kocek lebih untuk sekedar kelihatan ngehits. Demikian esai ini saya tulis. Semoga bermanfaat, sampai jumpa di esai saya selanjutnya.




 

Metodologi Studi Islam

NAMA        : Retna Ayu Cahyani NIM             : 175231145 KELAS        : Perbankan Syariah/ 2D Tongkrongan Zaman Now (La Mod...