Jumat, 23 Maret 2018

STUDI ISLAM KLASIK

Studi Asik di Pesantren Klasik
Pondok Pesantren Al-fattah Wonogiri

            Pesantren adalah salah satu metode pendidikan agama Islam.  Sejak islam masuk di Indonesia para sunan-sunan  yang biasa di sebut  walisongo menyebarkan islam dengan metode klasik. Dalam tugas metodologi studi islam mengenai  bab Islam klasik, di sini saya akan memaparkan pengalaman saya perdana tinggal di pesantren.  Saya akan berbagi pengalaman dari saya berburu pesantren, kegiatan saya di pesantren  dan pandangan saya pribadi mengenai  Pondok pesantren  sebagai  metode pembelajaran islam klasik.
            Dalam tugas Metodologi Studi Islam ini, kami dibagi menjadi beberapa grub dalam sekelas. Setiap grub beranggotakan 4-5 mahasiswa. Anggota kelompok saya adalah 4 orang. Kami di beri wilayah podok yang akan kami inapi selama 1X24 jam, yakni Ponpes di daerah Klaten dan Wonogiri.  Pada minggu yang sudah di tentukan untuk berburu pondok,  kami berfikir untuk memilih ponpes di klaten karena dekat dengan Kampus IAIN Surakarta.
            Kami diberi waktu 3 minggu untuk penyusunan esai ini. Minggu pertama untuk berburu pesantren. Minggu kedua untuk tinggal disana, dan minggu terakhir untuk penyusunan esai.  Minggu pertama kami sepakat untuk mendatangi salah satu  ponpes ternama  di kabupaten di klaten.  Saat itu kondisi cuaca sedang hujan badai. Kami kesana menggunkan bantuan google Map.  Dari kartosuro hujan badai, namun di daerah delanggu cuaca kembali cerah dan panas.  Alhamdulilah kita sampai di ponpes tersebut dengan baju yang setengah kering .
            Pertama-tama kami  bertemu dengan satpam. Kami menceritakan tujuan kami yakni memohon izin untuk observasi yang akan di laksanakan 1x24 jam. Alhamdulilah kami di sambut dengan ramah dan kami di persilakan masuk ke kantor dan bertemu resepsionis ponpes itu. Di depan bar resepsionis kami kembali menceritakan tujuan kami.  Kamudian kami di antar untuk menemui  ketua pondoknya, disitu pula kami kembali menceritakan tujuan kami lagi. Setelah berbincang-bincang banyak kami disuruh pengantarkan surat izin formal ke kantor ponpes tersebut baru bisa menunggu kepastianya.
 Dua hari setelahnya kami mengirim surat izin secara formal  setelah itu kami di suruh menunggu 2 Hri untuk kepastiannya. Hal itu menambah kegundahan kami sekelompok. Karena pada saat itu juga kebanyakan kelompok dari kelas kami sudah pada mulai menginap di pondok. Akhirnya kami menunggu sampai senin, kami menghubungi kontak salah satu ustad yang di rekomendasikan satpam. Ternyata Ustadnya juga belum bisa memberi kepastian, kami harus menemui wakil direktur. Kami sudah lelah dengan penantian itu, sedangkan waktu sudah mepet. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari pondok lain.
            Kami bingung untuk mencari ponpes lain yang dekat dengan kampus. Sudah banyak kelompok lain yang observasi di klaten. Akhirnya kami memutuskan untuk pindah daerah yakni ke wonogiri. kami dapat info dari guru ngaji teman sekelompok kami, bahwa ada podok bernama Al-Fattah yang katanya dekat dengan  dengan klaten. Beliau juga bilang insyaallah perizinan juga mudah. Lalu kami sekelompok sepakat untuk ke pondok itu. Namun  tidak semuanya menyetujuinya. Ada yang masih bersikeras ingin mencari ponpes di klaten. Karena sejujurnya kami tidak diberi alamat lengkap atau  daerah ponpes itu. Kami hanya di beri tahu ada ponpes Putra putri Al-Fattah di kabupaten Wonogiri yang insyaallah perizinannya mudah, hanya itu saja. Kemudian kegalauan pun tak terhindarkan kami berunding beberapa jam. Setelah itu kami melihat google maps lagi. Ternyata ponpes itu lumayan jauh di maps bertuliskan 48 KM dari Kartasura atau sekitar 1 jam 30 menitan. Alhamdulilah kami satukan semangat dan di jam 14.30 kami survey ke Wonogiri.
            Pada waktu sesore itu kami mengadalkan google map untuk mencari pondok pesantren Al-fattah. Di perjalanan serasa ingin menangis dan kesal karena letaknya yang jauh dan serasa tidak sampai-sampai. Kami juga seperti orang yang tersesat karena tidak tahu sama sekali wilayah wonogiri. Kebetulan anggota kelompok kami berasal dari daerah di luar klaten dan wongiri. Setelah hampir 2 jaman kami menelusuri google map, kami berhenti dan bertanya di salah satu warga. Kami ragu-ragu dengan penunjuk arah map yang arahnya menuju pedesaan yang di penuhi pohon jati, ya semacam hutan. Kami bertanya letak ponpes al-fattah kesalah satu warga yang sedang berada di depan rumahnya. Ternyata mereka tidak mengetahui dan tidak tahu bahwa di sekitar  desanya ada pondok pesantren. Dengan rasa takut kesasar kami yakin untuk tetap menelusuri map. Dan alhasil alhamdulilah kami sampai di ponpes Al-fattah yang letaknya di pelosok desa di dekat hutan jati.
            Bagi saya dan teman-teman inilah berburu yang sebenarnya. Penuh rintangan dan tantangan. Segala rasa emosi bercampur saat perjalanan ke ponpes itu. Tapi rasa keluh terobati saat kami menjumpai papan bertuliskan pondok pesantren al-fattah. Pondok itu di dirikan oleh ustad Ahmad. Keistimewaan pondok ini adalah pondok ini menerima anak yatim dan kaum dhuafa. Masyaallah sungguh mulia sekali, kami di persilakan masuk ke dalam kantor. Kemudian kami menyampaikan tujuan kami disini. Alhamdulilah ustad Ahmad memberikan kami izin, lusa atau hari kamis siang kami akan observasi disana. Setelah itu kami bergegas untuk kembali ke kartosuro. Kami buru-buru karena waktu sudah sangat senja, sedangkan perjalanan ke kartosuro membutuhkan waktu yang lama.
            Kamis 16 maret, adalah hari dimana kita akan menginap di ponpes al-fattah. Disana kami akan melakukan observasi atau riset tentang kegiatan pondok pesantren al-fattah. Kami berangkat dari kartasura jam 14.00 WIB. Di perjalanan menuju wonogiri kami memikirkan untuk memberikan kenang-kenangan untuk pondok  itu. Jadi di perjalanan itu membutuhkan waktu lama karena kami masih muter-muter mencari pasar terdekat di wonogiri. Alhasil kami menemukan swalayan dan membelikan jam dinding yang berdesain kaligrafi. Mungkin itu bukan suatu hal yang mahal tapi insyaallah bisa bermanfaat.
            Dua jam kami tempuh untuk perjalanan ke wonogiri dan alhamdulilah kami sampai dengan selamat. Kami langsung masuk di kantor bertemu dengan ustad Ahmad. Setelah itu kami di panggilkan muslimat (panggilan untuk santri putri) dan di antar kan ke kamar. Kami sekamar dengan alumni yang sedang mengabdi, atau istilahnya alumni ponpes al-fattah yang sedang mengabdikan diri untuk ponpes itu dan masyarakat. Masih teringat di benak saya, teman-teman baru yang sangat ramah dan menyambut kami dengan hangat. Mereka bernama Huri dari Garut, Khasanah dari Magelang, Zahra dari Bogor, Atika, ifah dan Ni’mah. Tidak kusangka-sangka bahwa pondok kecil yang berdiri di pelosok desa dan dekat dengan hutan jati ini penghuninya dari jauh-jauh.
            Pondok pesantren al-fattah berdiri pada tahun 2008. Pada tahun itu kondisi di ponpes ini masih kecil, belum ada bangunan untuk asrama muslimat. Pada tahun itu juga jumlah santri pun masih sedikit, muslimin ada 13 orang dan muslimat ada 4 orang. Pada awal pendirian pondok ini hanya mempunyai satu program yakni kitab kuning. Saat ini pondok pesantren al-fattah wonogiri sudah mempunyai tiga program yakni, kitab kuning dan tahfidzul Qur’an, panti asuhan untuk anak yatim dan dhuafa, yang ketiga kewirausahaan.
            Dalam fikiran saya bertanya bahwa bagaimana pondok ini bisa dikenal masyarakat luas, bahkan ada juga yang dari luar jawa. Menurut khasanah, tidak jauh dari tahun berdirinya ponpes itu ada lomba pembacaan kitab kuning, lomba mengenai kitab kuning. Ponpes Al-fattah wonogiri yang memenagkannya dan kemenangan ini berskala nasional. Kejuaraan itu yang akhirnya membuat orang-orang mengenal ponpes ini. Selain itu juga alur dari crita ke crita atau ada kerabat yang mengenal pimpinan pondok tersebut. Pondok ini dipimpin oleh Ustad Ahmad fauzi beliau alumni santri dari pondok pesantren Al-fattah Mranggeh, Semarang. Jatuh bangun nya dalam mendirikan pesantren sangatlah banyak. Hingga beliau bisa mencapai ratusan santri yang bermukim di pondoknya.
            Pondok pesantren al-fattah merupakan pondok yang benar-benar melatih kemandirian santri melalui kesederhanaan. Walau sudah berkembang dan terkenal pembangunan ponpes ini belum jadi seratus persen. Para santri bermukim dengan kondisi ala kadarnya. Kedisiplinan dan kesetaraan derajat sesama santri di junjung tinggi. Ustad Ahmad sendiri menjelaskan kepada kami bahwa yang menempati ponpes ini tidak semuanya dari keluarga yang berada dan berlatar belakang baik. Jadi dengan upaya apapun pihak pondok menjujung tinggi kesetaraan drajat dan kesamaan perlakuan untuk setiap santri.
            Kamis sekitar jam 4 kami sudah siap menjalani kegiatan di ponpes al-fattah. Setelah berbincang-bincang sedikit dengan penghuni kamar pengabdian, kami membantu santri wati atau disebut muslimat masak untuk dimakan bersama. Saat itu kita hanya masak sayur sop saja. Benar-benar gemblengan untuk hidup sederhana ada disini. Setelah selesai masak kegiatan selanjutnya adalah sholat magrib di masjid di lanjutkan membaca surah ruqiah. Setelah itu makan malam malam dan sholat isya.
            Kebetulan sekali kami datang pada saat yang kurang tepat. Malam jumat dan hari jumat adalah hari libur untuk santri jadi kami tidak bisa berobservasi atau meliput kegiatannya secara lengkap. Alhamdulilah saya mendapatkan waktu untuk berwawancara atau dalam bahasa ringan ngobrol-ngobrol sama beberapa muslimat dan pengabdi. Saya akan membahas kegiatan sehari-hari ponpes Al-fattah ini metode wawancara dengan salah satu pengabdi yang sudah 8 tahun di ponpes ini. Insyaallah beliau sudah tau seluk beluk ponpes ini.
            Sedikit biodata narasumber, nama Khasanah berasal dari magelang dan berumur 18tahun. Sudah dari SD masuk di ponpes ini. Ponpes ini hanya menyediakan pendidikan tsanawiyah dan aliyah. Saya kan membahasan sistem pembelajaran yang ada di ponpes ini. Pembelajaran ada 6 hari untuk MA dan 5 hari untuk MTS. Senin sampai hari kamis adalah diniyah, jumat sabtu materinya tentang umum. Apa itu diniyah ? diniyah adalah mata pelajaran mengenai keislaman atau pelajaran umum yang ada di pondok .
            Saya akan memaparkan kegiatan di pondok pesantren dari pagi sampai menjelang tidur. Seperti pondok pada umumnya, jam tiga pagi adalah waktu untuk sholat tahajud. Setelah sholat tahajud mereka melanjutkan sholat subuh berjamaah di masjid, dilanjut setoran hafalan pagi. Jika tidak melakukan hafalan pagi pun akan mendapatkan sanksi atau hukuman. Setelah itu di lanjukan pelajaran diniyah pada haris senin sampai kamis. Dalam seminggu santri putra dan putri di beri kewenanga memegang hp pada hari kamis atau jumat. Dalam kewenangan ini pun juga di tentukan jadwalnya oleh pihak pondok. Jika muslimat memegang hp pada hari jumat maka muslimin pada hari kamis. Hal itu di lakukan agar tidak ada celah untuk mendekatkan antara santri putra dan putri.
            Pelajaran diniyah adalah pelajaran yang sudah khas di dalam pesantren. Pelajaran itu meliputi, Nahwu sorof, Tariqh, Hafalan Hadist, Akhidah Akhlak, fiqh Ibadah, subulussalam, Balaghah (pelajaran mengenai dakwah). Nahwu sorof  adalah pelajaran yang di dalamnya membina santri untuk belajar membaca kitab gundul atau kitab kuning. Hafalan hadist, suatu pelajaran untuk santri dalam metode penghafalan hadist bahkan mengkaji tafsirnya.
            Pondok pesantren al-fattah bisa dikatakan sebagai pondok spesialis kitab kuning. Banyak memenangkan perlombaan-perlombaan mengkaji kitab kuning hingga tingkat nasional. Pada awal berdiri pondok ini hanya mempunyai satu program yakni kitab kuning. Jadi bisa di katakan bahwa program unggulannya adalah kitab kuning. Lalu kitab apa saja yang di kaji di ponpes ini ?. dan bagaimana dengan program-program lain seperti tahfidzul qur’an dan  kewirausahaan di ponpes ini ?. saya akan membahas pertanyaan ini satu persatu.
            Semua santri di ponpes ini mengkaji kitab kuning. Tidak ada batasan MA atau pun MTS dalam pencapaian hafalannya. Kitab kuning yang biasa di gunakan untuk pelatihan nawusorob adalah kitab Jurumiah, musarar jilid 1 dan 2, dan kitab alifiyah 3.  Sedangkan kitab-kitab lain yang dipelajari untuk kitab fiqih ibadah memakai kitab nahwu shorof, untuk kitab tafsir al-qur’an memakai tafsir ibnu katsir, untuk akhidah akhlak memakai ibnu tsalatsah. Kitab hadist memakai arbain nawawi. Untuk pelajaran diniyah mapel tharih memakai nurul yakin 1,2 dan 3 dan imamul wafa. Semua kitab kuning terpakai oleh santri karena setiap santri memilih kitab yang berbeda-beda tergantung kemampuannya.
            Setelah membahas apa saja yang di pelajari dalam pelajaran diniyah, yakni pada hari senin sampai kamis. Hari jumat pelajaran umum untuk aliyah dan sabtunya umum untuk tsanawiyah dan aliyah. Di pondok ini hanya ada jurusan IPS di aliyahnya jadi pelajaran umumnya mencangkup hal-hal humaniora. Guru-gurunya pun di ambil dari sekolah umum. Untuk guru pelajaran diniyah di ajar oleh ustad-ustad alumni atau pengabdian.
            Bagaimana realisasi dari program kewirausahaan yang adadi ponpes al-fattah ?. menanamkan sifat berwirausaha juga sangat penting, karena tidak melulu mengaji santri juga di ajari untuk berbisnis walau di awali dengan hal kecil. Realisasi dari ponpes ini pun sudah terjadi, mereka membuat susu kedelai dan sari kacang hijau yang di produksi dan di pasarkan sendiri. Setelah itu mereka berjualan salak, membuat bakso dan  koperasi di kantor pun juga bentuk wirausaha dari santri. Dulu juga pernah memelihara bebek untuk di ambil telurnya dan di jadikan telur asin. Namun untuk kegiatan produksi, untuk  saat ini vakum dikarenakan sedang berlangsungnya pembangunan di ponpes itu.
            Orang tua santri tidak salah menempatkan anak nya di pondok pesantren ini. Menurut saya gemblengan kedisiplinan, kesederhanaan, dan kekluargaan sangat kental disini. Meskipun masih ada beberapa fasilitas yang kurang memadahi namun dengan adanya teman yang baik dan saling mendukung pasti sangatlah indah dan betah di ponpes ini. Bunga akan menjadi khas dan banyak di kenali jika mempunyai keunikan, dari segi warna dan bau semerbak wangi. Itulah yang di lakukan ponpes al-fattah menebar kewangian atau mengharumkan pondok, memperkenalkan pondok pada dunia luar melalui kemenangannya dalam lomba-lomba qiroatul kutub atau membaca kitab kuning. Dari segi nilai klasik pun sudah sangat terbukti bahwa pondok ini adalah pondok klasik.
            Baiklah kita akan masuk pada jadwal santri dari jam 6 pagi sampai jam 6 pagi lagi atau 24 jam. Pada pukul 6 pagi pagi para santri sudah bersiap untuk pelajaran diniah, pada jam-jam itu juga yang mempunyai kewajiban piket harus piket sesuai jadwalnya. Pelajaran pertama yaitu bahasa arab yang di mulai pada pukul 7 pagi. Setelah itu jam setengah Sembilan sampai jam sepuluh nahwu shorof.  Jam sepuluh sampai jam sebelas kalau tidak tharih ya hadist.  Setelah itu kemali lagi ke asrama untuk ishoma. Setelah sholat atau ishoma santri masuk kelas lagi untuk mengkaji ibnu tsalastah untuk beajar akhlak dan akhidah. Setelah itu istirahat lagi. Dan akan mulai aktifitas lagi bakda ashar.
            Tujuan dari pondok al-fattah sendiri adalah untuk berdakwah dan membantu sesama manusia. Santri yang sedang mengabdi, membuka les privat dan guru untuk ibu-ibu manula yang belum mengerti sama sekali. dalam pengabdian ini  santri tidak memungut biaya atau menentukan ongkos nya. Tapi kadang juga ada yang  memberikan ongkos atau honor. Menurut saya gemblengan pondok itu sangat bagus.  Setelah itu pelajaran selanjutnya adalah ishoma lagi . setelah istirahat, mereka bergegas untuk berwudhu dan di lanjutkan tadarusan sampai adzan isya. Belum selesai di isya. Pada hari biasanya itu santri  juga masih melakukan pembelajaran di malam hari. Mereka mengkaji subulussalam yakni kitab fiqh. Setelah diniyah malam para santri kembali kekamarnya untuk mempersiapkan diri untuk setoran pagi.
            Dimanapun tempat tinggal kita,  kita harus selalu waspada. Di pondok pesantren al-fattah ini juga menerapkan ronda, namun disini namanya ribat. Ada jadwalnya pula ribat itu jadi semacam sift. Yak untuk yang sedang tugas ribat ya ribat dan yang lain waktunya tidur. Ya kembali ke awal lagi tidur malam bangun2 sholat subuh dan storan hafalan. Tidak melulu belajar. Ponpes ini rupanya juga sering mengadakan tour, kemping, dan naik gunung. Hal itu di lakukan satu semester sekali.
            Bagaimana kaitannya dengan studi islam klasik ?. ponpes adalah suatu sekolah yang penggemblengannya tidak di ragukan lagi. pondok pesantren ada dari zaman walingsongo, dan terus berkembang semakin berkembang sampai saat ini. Sudah jelas lagi bahwa pondok pesantren adalah tempat agar anak-anak atau sudara kita paham agama, dan mempunyai pribadi yang sederhana. Nilai keklasikan pondok ini semakin tertbukti dengan adanaya program pendidikan kitab kuning. Yang ternyata malah masih saudara.
            Dari uraian yang saya sampaikan saya simpulkan bahwa untuk mencari pondok ini sangatlah butuh perjuangan,dan pengorbanan. Harus melewati beberapa rintangan namun bagi saya hal ini juga menyenangkan. Alhamdulilah kami bisa menginap di pondok klasik atau zaman dulu yang masih menerapkan sufisme. Segala kesalahan dalam penulisan mohon maaf sebesar-besarnya segala kritik yang membangun saya harapkan.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 RETNA AYU CAHYANI
                                                             IAIN SURAKARTA                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Metodologi Studi Islam

NAMA        : Retna Ayu Cahyani NIM             : 175231145 KELAS        : Perbankan Syariah/ 2D Tongkrongan Zaman Now (La Mod...